Ketika memang benar apa yang dikatakan orang bahwa mereka tertawa karna bahagia,
maka tak sepenuhnya salah
Ketika mereka berkata senyuman adalah sebagian dari ekspresi kebahagiaan,
itupun tak sepenuhnya benar
Mengapa ini tak sepenuhnya benar?
Mengapa senyuman bahkan tawapun dapat dimanipulasi dengan sedikit permak kanan dan kiri?
Itu karna setiap manusia memiliki sifat munafik.
Mereka menyangka dengan tersenyumpun dapat menghapus segala yang telah berlalu atau bahkan sedang kita jalani meskipun itu menyedihkan sekalipun untuk kita
Lalu untuk apa kita tersenyum sedangkan jelas-jelas itu membuat kita terluka?
Mengapa tak kita menangis,atau kalau bisa sekalian kita berteriak,
kita marahi karang yang hanya diam terkikis air laut,
Kita marahi burung yang hanya terus bernyanyi di pagi hari dan meramaikan hari yang tlah ramai oleh pikiran dam masalah-maslah di sekitar kita?
Kitapun bisa memarahi oranglain yang tak tahu bahkan tak mengerti apa yang kita lakukan.
Apa itu dapat membuat kita lebih baik?
Dengan marah-marah,berteriak-teriak tanpa kejelasan,
itu percuma jika tanpa adanya airmata.
Air mata yang sekalipun dimanipulasi juga ketahuan juga,
air mata yang menjadi tolak ukur keikhlasan,
airmata bukan berarti kita cengeng,
bukan berarti kita lemah,
bukan juga berarti kita tak berdaya menghadapi semuanya,
itu hanyalah sebagian rasa yang terpendam jauh dalam lubuk hati ketika kita tak mampu berkata,maka biarkan air mata mengungkapkan
0 komentar:
Posting Komentar